Biografi Band-band dan penyanyi Ternama
Jumat, 18 Februari 2011
CloseHead
Closehead dibentuk pada tanggal 18 Januari 1997 , bermula dari ide sekelompok anak muda penuh semangat yang menyukai musik yang beraliran Melodic Punk, maka terbentuklah sebuah band yang bernama Closehead.
Pada awal terbentuknya Closehead, banyak dipengaruhi oleh band-band luar yang bergenre Melodic Punk seperti Not Available, MXPX, Blink 182, dan band lainnya. Seiring dengan berjalannya waktu, Closehead mulai menciptakan lagu-lagunya sendiri dengan harapan semua orang dapat menerima lagu-lagu yang mereka ciptakan.
Dalam perkembangannya untuk menciptakan suatu band yang solid, Closehead banyak melakukan beberapa perombakan dalam segi formasi band. Terhitung selama kurang lebih 6 tahun telah, terjadi pergantian personil sebanyak 5 kali, yang membuat musikalitas mereka berkembang menuju titik yang solid.
Setelah melalui berbagai perkembangan musik khususnya di kota Bandung dan tampil dalam berbagai event musik, Closehead mulai mencoba menampilkan warna musik mereka sendiri. Dan setelah mengikuti beberapa kompilasi yang bergenre Melodic Punk di Bandung, Closehead akhirnya menghasilkan sebuah mini album (EP) yang dirilis pada bulan Juli 2002 oleh My Own Deck Records dengan menampilkan 5 lagu andalannya. Dan di Bandung sendiri, lagu Closehead telah masuk dalam request line beberapa radio swasta terkemuka di Bandung, dan sebuah lagu Closehead yang bertitle ‘Eat My Holiday’ sempat menjadi top chart Indie di sebuah radio swasta terkemuka di kota Bandung.
Pada pertengahan tahun 2007 Closehead mengeluarkan Split album bertitle “DiscoPunkHead”, dan sebuah singlenya berjudul “Berdiri Teman” kembali masuk top request line radio-radio swasta terkemuka di Bandung, hingga tahun 2008 ini single tersebut masih masuk top request radio-radio swasta bandung dan beberapa kota lainnya, dilanjutkan dengan Kompilasi Family Vol.1 Distro Linoleum dan Nu Buzz.1 Prambors 2008.
Saat ini CloseHead sedang dalam proses pembuatan full Albumnya. Adapun visi dan misi Closehead sendiri adalah menjadikan musik sebagai suatu warna kehidupan yang mampu berperan sebagai pelengkap kebutuhan hidup manusia, menampilkan musik yang bisa diterima oleh semua kalangan serta mampu menghibur, khususnya kalangan muda yang banyak mengalami dinamika perkembangan zaman dan menampilkan performa terbaik bagi para pendengar Closehead baik dalam live stages maupun dalam karya musik (materi lagu) yang Closehead hasilkan.
Selasa, 15 Februari 2011
Alesana
With humble beginnings in Baltimore and then solidifying their lineup in Raleigh, North Carolina, the genre-blending quintet called alesana has come a long way in order to bring you their musical vision and incendiary live performance. Exploring the heights of love and the lows of heartbreak and bitterness that often follow, alesana's music strikes a universal chord with audiences around the world. Fans embrace the emotional sincerity and undeniable intensity of the music while reveling in the reckless abandon with which alesana performs. Formed in October 2004 when guitarist/vocalist Shawn Milke, guitarist Patrick Thompson, vocalist Dennis Lee, bassist Steven Tomany, and drummer Daniel Magnuson, alesana quickly became a staple of the burgeoning Raleigh post-hardcore scene. Metal and hardcore fans were drawn to alesana's gut-wrenching vocals, solid riffs, blasting double bass and intelligent breakdowns. Progressive fans were drawn to their cascading song structures and deft control of dynamics, and emo/pop punk fans were drawn to their catchy hooks and heartfelt lyrics. In May 2005, alesana signed with Tragic Hero Records and began work on their debut EP. The disc "Try This With Your Eyes Closed" was released in mid-June 2005 to an ever-expanding fan base eager to take alesana home with them. Word-of-mouth, internet promotion and online sales have given fans around the world access to alesana, landing the EP in Europe, Australia, Central America and across the nation. Since the release, alesana has been hard at work playing shows across the region (including the Cornerstone Festival and an episode of the MTV series "My Super-Sweet Sixteen") and writing new material for their first full-length release. xoxo alesana
Minggu, 13 Februari 2011
Secondhand Serenade
Sama seperti Lima untuk Memerangi atau Dashboard Confessional, Secondhand Serenade adalah nama proyek untuk penyanyi solo artis, / penulis lagu John Vesely. Dibesarkan di San Francisco Bay Area dalam keluarga musik yang termasuk jazz profesional ayahnya musisi, Vesely menghabiskan beberapa tahun bermain bass di band-band lokal sebelum mengambil gitar akustik dan memusatkan perhatiannya pada penyusunan bahan asli. Daripada melepaskan materi baru di bawah namanya, Vesely memilih untuk kelompok mereka di bawah moniker yang berbeda, Secondhand Serenade, yang dibayarkan mengacu pada gagasan bahwa semua lagu otobiografinya diarahkan pertama dan terutama kepada istrinya (dan dengan demikian sisa nya penonton pengamat untuk mereka pas de deux).
Vesely rekaman album debutnya, Awake, pada tahun 2005, awalnya melepaskan diri disk dan penjualan secara online melalui / halaman MySpace dan / iTunes. Buzz Internet menyebabkan kesepakatan dengan Glassnote Records, yang merilis versi diperluas Awake pada bulan Februari 2007. Stewart Mason, Rovi
Vesely rekaman album debutnya, Awake, pada tahun 2005, awalnya melepaskan diri disk dan penjualan secara online melalui / halaman MySpace dan / iTunes. Buzz Internet menyebabkan kesepakatan dengan Glassnote Records, yang merilis versi diperluas Awake pada bulan Februari 2007. Stewart Mason, Rovi
Rocket Rockers
998 (Soeharto lengser, sebuah band pop punk lahir di Bandung)
Immorality President adalah band yang terbentuk menjadi cikal bakal Rocket Rockers. Firman (vocal/guitar), Aska (vocal/guitar), Bisma (bass), Doni (drums) adalah formasi awal Immorality President saat itu.
1999 (and the name is ROCKET ROCKERS!)
Firman (vocal/guitar) keluar dari Immorality President karena satu dan lain hal. Akhirnya mereka merkrut Al a.k.a Ucay untuk gabung di Immorality President. Namun nama band itu tidak berlangsung lama, sampai akhirnya Ucay mengusulkan nama Rocket Rockers sebagai penggantinya. Panggung pertama Rocket Rockers adalah di acara 17 Agustusan di lapangan komplek dekat Bisma tinggal. Rocket Rockers tampil di depan bapa-bapa, ibu-ibu dan warga sekitar yang duduk resmi namun Rocket Rockers tetap tampil ugal-ugalan dengan membawakan lagu-lagu berlirik tidak senonoh.
2000 (1st Compilation)
Untuk pertamakalinya Rocket Rockers masuk dalam sebuah kompilasi dari bonus CD majalah Fallen Angel bersama Poison The Well, Strung Out, Not Available, Step Forward dll. Di tahun 2000 ini, Rocket Rockers mulai sering main di pensi-pensi SMA dan acara-acara kolektif.
2001 (Punk Rock Show and Skateboarding events)
Rocket Rockers menjadi salah satu band pembuka konser Skin Of Tears (band punk asal Jerman) di teater terbuka Dago Tea House bersama Kuro!, Stadium 12 dan No Label. Di tahun yang sama pula Rocket Rockers medapat kontrak endorsement dengan Volcom dan Electric Sun Glasses. Sampai akhirnya Rocket Rockers kerapkali main di event skateboarding.
2002 (1st Album….BOOM!)
Rocket Rockers menjadi salah satu band pembuka di konser Last Show Ever-nya Puppen (band hardcore legendaries asal Bandung). Di tahun yang sama juga Rocket Rockers mengeluarkan album perdana-nya “Soundtrack For Your Life” di bawah naungan OffTheRecords. Album tersebut mencapai penjualan 15.000 copies lebih. Sampai suatu saat, single lagu “Finishkan” menjadi No.1 beberapa minggu di chart indie Radio Prambors. Berbagai media massa cetakpun memprediksikan Rocket Rockers menjadi “The Next Big Thing” (Hard Act To Follow Next Year) bersama Superman Is Dead, The White Stripes, The Hives dan The Vines –Majalah HAI No.45 11 Nov 2002-. Juga beberapa media massa seperti Boardriders, Ripple Magazine, Pause Magazine, Gadis, Kawanku, Pikiran Rakyat, dll mulai banyak mengulas Rocket Rockers. Untuk video clip, Rocket Rockers memilih single “Tergila” garapan Cerrahati dan sudah tayang di MTV. Pensi-pensi sampai acara independent-pun banyak mengundang Rocket Rockers untuk menjadi bagian dari acara. Sampai akhirnya gaung Rocket Rockers mulai merambah ke luar kota dan pulau. Sebutlah Jakarta, Bekasi, Subang, Pandeglang, Surabaya, Yogyakarta, Semarang, sudah dilalui dan undangan dari Medan, Bali, Balikpapan, Ujung Pandang, Singapore, Malaysia terus meramaikan e-mail dan guestbook. Melihat demand yang semakin membesar terhadap Rocket Rockers, membuat mereka harus menjalankan band dengan professional.
2003 (Menembus layer lebar)
Di tahun ini juga Rocket Rockers sempat menjadi cameo dan pengisi scoring di film “Cinta 24 Karat” karya Richard Buntario. Di tahun yang sama, Doni (drummer) keluar dari Rocket Rockers dan digantikan oleh Ozom.
2004 (Major Label, Kontroversi & Struggle)
Di awal tahun ini Rocket Rockers di kontrak oleh Sony Music dan melahirkan album ke 2 “Ras Bebas” di tahun 2004. Album tersebut laris 20.000 copies dibulan pertama edar. Rocket Rockers di tahun 2004 telah membuat 3 video klip yang tayang di MTV, diataranya: “Bangkit”, “K.L.A.S.S.I.X” dan “Pesta”. Seperti biasa band indie yang memiliki grass root kuat lalu masuk major label akan menemui kontra-kontra dari core fans. Testimonial di website pun cukup memanas. Dan suatu saat ketika Rocket Rockers interview di sebuah radio di Makassar dan menyebutkan bahwa Rocket Rockers masuk Sony Music, keesokan harinya aksi panggung Rocket Rockers di sebuah pensi dihujani oleh ludah yang bertubi-tubi dari penonton. Penontonm terus meludahi dari lagu pertama sampai terakhir, namun Rocket Rockers tetap tegar main sampai lagu terakhir walaupun Ucay (vokal) badan dan muka-nya sudah dipenuhi oleh ludah. Seiring waktu dan kedewasaan scene, wacana indie-major mulai memudar, panggung Rocket Rockers pun berangsur aman di berbagai kota.
punk not dead the movie
2006 (Masuk dalam film sejarah punk sedunia: PUNK’S NOT DEAD)
Rocket Rockers tahun ini berhasil membuat sejarah baru sebagai satu-satunya band Indonesia yang masuk ke dalam sebuah film dokumenter punk se-dunia “PUNK’S NOT DEAD THE MOVIE: A Revolution 30 Years In the Making”. Film yang disutradarai oleh Susan Dynner tersebut menelusuri perkembangan dan eksistensi punk rock selama 30 tahun. Susan Dynner dalam film tersebut mencoba untuk menggambarkan betapa besarnya kultur punk di dunia. Ide awalnya ketika Susan menonton sebuah acara reuni akbar band-band punk tua sampai yang muda dengan sponsor LEVI’S. Akhirnya tercetuslah ide untuk membuat PUNK’S NOT DEAD THE MOVIE. Film tersebut menuai pujian dari festival seperti The Copenhagen International Documentary Film Festival, Melbourne International Film Festival, Buenos Aires Film Festival, San Francisco International Film Fastival hingga Cannes Film Festival.
Band-band dan artis yang terlibat didalamnya: NOFX, Sex Pistols, Minor Threat, Black Flag, The Ramones, Dead Kennedys, Rancid, Greenday hingga band-band masa kini seperti My Chemical Romance, The Used, Thrice, SUM 41, Good Charlotte, Story Of The Year, dll. Juga interview beberapa tokoh penting punk lainnya. Rocket Rockers menjadi bagian dari rentetan band tersebut, adalah sesuatu yang sangat membanggakan.
Di pertengahan 2006 Rocket Rockers masuk studio lagi untuk merampungkan album ke 3 “Better Season”. Tanpa di duga selesai rekaman, di akhir tahun 2006, 13 lagu Rocket Rockers menyebar hand to hand, hardisk to hardisk diluar kuasa Rocket Rockers. Lagu yang menyebar masih hasil mixing dan belum di mastering. Entah siapa yang menyebarkannya. Alhasil, materi lagu Rocket Rockers sudah menyebar ke pelosok nusantara. Hal tersebut terbukti saat manggung di berbagai daerah, semua sudah sing along. Request di internetpun membludak.
2007 (Resign from Sony/BMG)
Rocket Rockers di tahun ini mendapat endorsement dari produk sepatu yang dikelola oleh Tom Delonge (Blink182/Angel And Airwaves). Disamping itu, setelah menjalin kerjasama dengan Sony Music (yang sekarang menjadi Sony-BMG) selama kurang lebih 3 tahun, Rocket Rockers akhirnya putus kontrak dengan Sony-BMG dikarenakan sudah tidak adalagi kerjasama yang bisa menguntungkan. Akhirnya Rocket Rockers membuat label sendiri yang diberi nama Reach & Rich Records.
2008 ( …..a Better Season)
* Di awal tahun 2008, Rocket Rockers berhasil menjadi salah satu band pembuka konser MXPX di Basket Hall A Senayan Jakarta bersama Superman Is Dead dan Fornufan.
* Rocket Rockers terpilih sebagai satu-satunya band rock Indonesia yang memiliki fans paling banyak di friendster yang mencapai 50.000 fans lebih dan alhasil Rocket Rockers di undang ke gathering Friendster oleh David Jones (founder of Friendster) di Grand Indonesia bersama RAN, Ten 2 Five dll.
* Setelah hampir 2 tahun materi album ke 3 yang bocor, lagu yang berjudul “Ingin Hilang Ingatan” menjadi top request di friendster dan radio-radio, bahkan di tv lokal sebelum waktunya keluar.
* Juni 2008, single dari album ke 3 “Better Season” dilepas ke radio-radio dan langsung meduduki posisi 1 di Radio Ardan Bandung dan menjadi top request di lagu-lagu lainnya. Video clip yang digarap untuk album “Better Season” adalah “Terobsesi” yang dibuat oleh M.Irsan dari: Grafitasi (yang juga kameramen dari Rocket Rockers). Konsep video clipnya adalah lebih ke reality show yang menampilkan artis-artis, musisi dan teman-teman yang memberi testimonia untuk Rocket Rockers. Musisi dan artis yang ikut andil adalah: Ian Antono, Aura Kasih, Ronal Disko, Sogi, Ence, Masayu Anastasia, Melanie Soebono. Piyu Padi, Tri Utami, Purwacaraka, Tria Changcutters, Bayu O.B, Ajeng “Be a man”, Ocha “Weekend Seru” dan beberapa teman juga alien.
* Di tahun 2008 ini juga Rocket Rockers menjadi cover depan majalah RIPPLE, MOSH MAGAZINE, GREY MAGAZINE.
* Akhir juli Rocket Rockers akhirnya mengeluarkan album ke 3-nya yang sudah lama tertunda di bawah naungan label sendiri: Reach & Rich Records. Penjualan awal masih menerapkan direct selling di setiap panggung Rocket Rockers. Bahkan dibeberapa kesempatan, personel Rocket Rockers melakukan penjualan hand to hand yang lumayan mendapat apresiasi bagus. Setelah program direct selling, rencananya penjualan album “Better Season” akan bekerja sama dengan clothing lokal yang membuatkan T-shirt Rocket Rockers untuk dijual bersama CD ke seluruh nusantara.
* Video Clip “Terobsesi” dari album Better Season sudah tayang di MTV.
* Single ke-2 “Ingin Hilang Ingatan” untuk pertama kalinya masuk, dalam jangka waktu beberapa minggu langsung menduduki posisi chart nomer 1 di Ardan Top Request Chart menggeser posisi lagu “Laskar Pelangi” dari Nidji dan band-band dan penyanyi-penyanyi kelas Nasional Indonesia. * Di tahun 2008 ini, walaupun merilis albumnya dengan records sendiri, Rocket Rockers berhasil mendapat panggung di layar kaca tv local dan nasional. Sebut saja “Dahsyat” RCTI, “Klik” dan “Planet Remaja” ANTV, “On The Spot” Trans7 dan beberapa acara tv lokal.
Five Minutes
Grup asal Bandung yang kerap mengenakan sarung, Five Minutes kemarin mengeluarkan album terbaru bertajuk “Rockmantic” di Hard Rock Kafe. Dalam album keenam ini perubahan terjadi khususnya pada jenis musik serta para personilnya.
Unsur pop rock sangat kentara sekali namun cerita tentang cinta tetap menjadi jualan grup yang beranggotakan Ricky Tjahyadi (keyboard), Richie Setiawan (vokal), Drie Warnanta (bass), Aria Yudistira (drum) dan Rulhilman (gitar).
Penggarapan album ini memakan waktu cukup lama yakni rentang antara pertengahan Maret 2004 hingga Maret 2007. Hal tersebut dilakukan supaya hasil yang diperoleh memuaskan. Lantaran perubahan para personil maka sektor sound pun berubah. Pengaturan dan pengisian sound disesuaikan dengan konsep musik yang dipegang saat ini sehingga perbedaan mencolok terlihat pada karakter vokal dan pengisian intrumen pada umumnya.
Selasa, 08 Februari 2011
Peterpan
Andika dan Indra dipecat dari grup musik Peterpan pada bulan November 2006 lalu dan sekarang sudah mendirikan grup band baru. Dikarenakan adanya perbedaan prinsip kreativitas, sementara Ariel mengungkapkan telah ada masalah sejak peluncurkan album pertama, Taman Langit. Bahkan Andika dan Indra juga mengaku sudah keluar dari Peterpan sejak 8 Oktober 2006.
Peterpan mengeluarkan banyak album antara lain : Taman Langit, Bintang di Surga, Video Karaoke Peterpan-Sahabat Peterpan dan OST. Alexandria.
Peterpan meluncurkan album bertajuk HARI YANG CERAH yang akan didistribusikan di Indonesia dan Malaysia pada Mei tahun lalu . Dan tunggu saja grebakan lain ditahun ini.
J-Rocks
J-Rocks adalah grup musik asal Indonesia yang mengambil aliran Japanese pop/rock dan berdiri sejak tahun 2003. J-Rocks digawangi oleh Iman (vokal, gitar), Sony (gitar), Wima (bas), dan Anton (drum).
Pada tahun 2005, mereka merilis album perdana TOPENG SAHABAT di bawah label Aquarius Musikindo. Mereka juga mengisi dua lagu di album OST DEALOVA yaitu Into the Silent dan Serba Salah. Dua tahun kemudian, J-Rocks mengeluarkan album kedua, SPIRIT, yang menampilkan bermacam-macam beat dan aliran musik seperti Rock ‘n Roll (Juwita Hati), Waltz/ Victorian (Tersesal), Blues, Classic. Pada album kedua ini,
J-Rocks menggandeng Prisa. Pada tahun 2005, mereka merilis album perdana TOPENG SAHABAT di bawah label Aquarius Musikindo. Mereka juga mengisi dua lagu di album OST DEALOVA yaitu Into the Silent dan Serba Salah. Dua tahun kemudian, J-Rocks mengeluarkan album kedua, SPIRIT, yang menampilkan bermacam-macam beat dan aliran musik seperti Rock ‘n Roll (Juwita Hati), Waltz/ Victorian (Tersesal), Blues, Classic. Pada album kedua ini,
Musik J-Rocks sempat mendapat kritik karena dinilai meniru band Jepang L’Arc~en~Ciel.
J-Rocks, band Indonesia yg musiknya sangat terinpirasi dengan musik Jepang, merilis album barunya yg dikasih judul Spirit. Ini adalah album kedua mereka. Sebelumnya J-Rocks pada tahun 2005 sudah merilis album perdana yg dikasih judul Topeng Sahabat. Kehadiran band J-Rocks di belantika musik Indonesia memang sempat mengundang reaksi di mana-mana. Terlebih para fans musik Jepang. Mereka dengan mudah menuduh bahwa J-Rocks adalah band jiplakan L’Arc~en~Ciel [Laruku], salah satu band Jepang yg paling dikenal di Indonesia sini. Dan juga lagu-lagu yg diciptakan J-Rocks sangat familiar sekali musiknya dengan lagu-lagunya Laruku. Semenjak itu dimulailah aksi hujat terhadap kehadiran band ini.
Dan akhirnya hal tersebut menjadi kenyataan di album Spirit iniMereka memainkan dengan rapi dan kompak. Dengan komposisi musik yg terasa matang, aku yakin pendengar tidak akan merasa cepat bosan dan jenuh jika didengar secara terus-terusan..Sekilas profile J-Rocks, band ini terdiri atas 4 orang personil. Mereka adalah Iman pada posisi vokal merangkap gitar, Sony pada gitar, Wima pada bass dan terakhir tentunya Anton yg menjadi drummer. Sebelum berkesempatan merilis album pertama, J-Rocks sering partisipasi di setiap acara festival. Akhirnya sampai ada sebuah kompetisi musik yg diselenggarakan oleh Nescafe. Di ajang ini, J-Rocks menjadi juara 1 dan msing-masing personilnya meraih penghargaan best vokalis, best gitaris, best bassist dan best drummer. So, J-Rocks ini bisa dikatakan band yg mempunyai skill handal, bukan band anak kemarin sore….
Langganan:
Postingan (Atom)